Kelakuan anggota DPR saat menggelar rapat dengan mitra kerjanya sedang jadi sorotan panas. Penyebabnya, di salah satu rapat itu, ada anggota DPR yang marah-marah, tapi ada juga yang lantang minta bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Duh, wakil rakyat kita ini kok malu-maluin ya...
Hal memalukan itu terjadi saat komisi VII DPR Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direksi Holding BUMN Pertambangan, MIND ID, Selasa (30/6). Rapat tersebut awalnya minim yang nonton. Tapi, jadi heboh ketika videonya tersebar di Medsos.
Rapat tersebut sempat diwanai ketegangan antara Anggota DPR Muhammad Nasir dan Dirut MIND ID, Orias Petrus Moedak. Bermula, saat Orias menjelaskan penerbitan Global Bond untuk refinancing utang membayar Freeport yang merupakan salah satu mitigasi di tengah pandemi Covid19.
Baca Juga: Nenteng-nenteng Toa Terawan Diem-diem Bae, Eh Risma Koar-koar
"Untuk utang jatuh tempo, jika kita tidak melakukan apa-apa, maka tahun depan kami akan kesulitan mencari pendanaan untuk membayar 1 miliar dolar AS ini. Maka, perlu kita ambil langkah strategis, sehingga kami bayar setengah, kemudian memperpanjang tenor jatuh tempo," terang Orias.
Belum juga Orias selesai menjelaskan, Nasir keburu interupsi. Menurutnya, upaya MIND ID mengakuisisi Freeport dengan skema utang merupakan langkah yang tidak baik. Dia mencecar Orias, kapan holding pertambangan itu, bisa melunasi utang tersebut.
Hitungan Nasir, tenor utang selama 30 tahun terlalu lama. Sehingga bisa merugikan perusahaan-perusahaan yang berada di bawahnya. "Sampai 30 tahun, kalau perusahaan lancar baru selesai? Kalau kita mati, tak selesai nih barang. Ganti dirut, lain lagi polanya," tanya Nasir ngegas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti