Seperti diketahui, Fahri menjadi sorotan dalam berita Majalah Tempo berjudul Musim Kenduri Berburu Bayi. Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia itu disebut mulai bermain di bisnis lobster menjadi pemodal di satu dari 30 perusahaan yang telah ditetapkan sebagai eksportir benih lobster, PT Nusa Tenggara Budidaya.
Dia tidak menampik hal itu. Menurut dia, kampung halamannya Nusa Tenggara Barat sengaja dipilih agar berdampak positif terhadap pembangunan di daerahnya.
"Dulu saya mendorong pembangunan pakai dana negara (APBN) sekarang saya dorong pembangunan pakai dana swasta apa salahnya?" ujarnya mempertanyakan.
Fahri mengakui, bukan anak kemarin sore di bisnis Lobster karena dia adalah orang pesisir. Keluarganya juga keluarga nelayan dan petambak ikan serta udang.
"Lobster bukan dunia baru. Saya paham peta," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: