Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat marah besar bahkan ingin melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal itu berkaitan dengan kinerja para menteri dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang dianggap tidak memiliki progres.
Wakil Ketua DPR periode 2014-2019, Fahri Hamzah, menganggap marahnya Jokowi tidak biasa. Ia menilai banyak kata dari Presiden yang cukup menyentak bagi para menteri.
"Presiden ini cukup sering marah tapi kali ini saya mendengar banyak kata-katanya yang cukup menyentakkan. Ya misalnya ada menteri yang dianggap tidak punya hati. Dengan mengajak menteri dan para pejabat lembaga-lembaga negara miliki sense of crisis bahkan beliau memakai kata-kata mau menunggu rakyat mati dulu baru ditolong," kata Fahri di Instagram, Senin, 6 Juli 2020.
Baca Juga: Alhamdulillah, Ada Progres Usai Jokowi Marah, Reshuffle Gak Jadi?
Namun, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora ini menyayangkan sikap pemerintah yang telah mengungkap kemarahan yang dibuka kepada publik tetapi tindak lanjutnya tidak diperlihatkan kepada publik.
"Tapi kalau kemudian presiden hanya mengungkapkan kata-kata itu dan juga tidak kelihatan ada follow up yang terbuka ya di mata publik, artinya kemarahannya terbuka harusnya kan follow up-nya terbuka juga dong," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: