Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa penyediaan pangan sehat bergizi seimbang dan mudah didapatkan menjadi sebuah tantangan pembangunan pertanian, terutama selama masa pendemi. Setiap elemen pelaku pertanian, mulai petani senior maupun petani milenial, diminta menggencarkan produksi potensi lokal di semua lahan yang bisa ditanami.
Penambahan nilai dari produk pertanian pun harus dilakukan dengan mengolahnya, mengemasnya, dan memasarkan melalui berbagai jejaring, tak terkecuali online. Mentan pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh petani milenial.
Baca Juga: Dukung Petani Milenial, Program YESS Tingkatkan Kapasitas BPP
"Ini adalah terobosan baru yang dapat mengubah paradigma pertanian menjadi lebih baik dan menjanjikan khususnya bagi para milenial," paparnya.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian, Dedy Nuryamsi, menambahkan bahwa Indonesia adalah negara agraris dan negara potensi pertanian. Dia menambahkan, agroekosistem Indonesia sangat mendukung bagi pengembangan komoditas lokasl sebagai sumber pangan alternatif maupun pangan utama. Potensi lokal mudah dibudidayakan dengan kekhasan ragam pangan lokal di tiap daerah Indonesia.
Sebagai upaya manggalakkan potensi pangan lokal di kalangan petani milenial, BPPSDMP bersama Polbangtan Yoma melakukan Webinar Temu Usaha yang dilaksanakan pada Minggu (5/7/2020). Narasumber yang hadir dalam webinar tersebut adalah Sandy Octa Susila dan Pri Menix Dey dalam upaya memberikan pencerahan kepada para peserta PWMP Polbangtan Yoma untuk giat mengolah produk pertanian potensi lokal sehingga mempunyai nilai tambah dan belajar bagaimana melakukan pemasaran modern yang mampu menjangkau konsumen sejauh mungkin.
Dalam Webinar ini, Sandi berbagi pengalaman kesuksesannya mengelola pangan lokal yaitu produk sayuran khas Cianjur. Tak lupa, ia pun berbagi kiat dan pengalaman untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi yang belum usai.
"Petani milanial jangan gentar menghadapi pandemi. Kita harus kreatif dalam berinovasi, tetap berproduksi, dan tingkatkan pemasaran dengan digital marketing. Teknologi harus menyentuh bisnis pertanian kita. E-commerce mampu menarik pelanggan lebih tinggi dibanding model pemasaran biasa. 5000-8000 member di Jakarta ingin digitalisasi para pedagang pertanian," jelas Sandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian ini pun menyampaikan bahwa pertanian mempunyai prospek yang sangat bagus ketika dikemas dengan inovasi teknologi modern dan pemasaran secara digital. Saat ini, Sandi telah menyiapkan 141 jenis produk pertanian untuk dijual secara langsung ke masyarakat. Pemasaran produk tersebut bekerja sama dengan sejumlah petani milenial lainnya.
Sandi merupakan pemilik perusahaan Mitra Tani Parahyangan, pemasok pangan ke 25 hotel di Area Puncak Bogor dan Jakarta. Sandi juga mengembangkan konsep agrowisata melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Mitra Tani Parahyangan. Bupati Cianjur melalui Kepala Dinas Pertanan mengamanahkan Sandi untuk menjabat sebagai Direktur Utama Pengelola Sub Terminal Agribisnis (STYA) Cigombong, Cianjur. Ia pun giat menggerakkan Outlet One Stop Shopping (OOSS) atau pembelanjaaan satu pintu produk pertanian.
Saat ini, Sandi telah membina 385 petani dengan 141 produk pertanian. Berbagai prestasi sudah dicetak oleh Sandi, salah satunya adalah penghargaan dalam ajang Kick Andy Heroes 2020. Menurut Sandi, bisnis pertanian tidak mungkin mati karena bisnis pertanian yang mengurus kepentingan perut orang banyak. Indonesia ke depan akan menjadi lumbung pangan dunia. Gebrakan petani milenial dengan bisnis pertanian orientasi ekspor ke berbagai negara diharapkan segera terwujud.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum