Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi bertemu dengan Direktur Eksekutif PISAgro Martini Indrawati dalam rangka koordinasi pendidikan tinggi vokasi melalui video conference sebagai langkah konkret tindak lanjut pertemuan sebelumnya dengan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang membahas "Pernikahan" Dunia Usaha Dunia Industri dengan Pendidikan Vokasi Kementerian Pertanian, Senin (6/7/2020).
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Politeknik lingkup Kementan beserta jajarannya, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) lingkup Kementan beserta jajarannya, dan juga para pejabat lingkup Pusat Pendidikan Pertanian dan beberapa perwakilan dari DUDI. PIS Agro (Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture- Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia) merupakan kemitraan publik-swasta yang bertujuan mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi isu ketahanan pangan nasional dengan cara meningkatkan produksi komoditas pertanian secara berkelanjutan dan meningkatkan penghidupan para petani kecil.
Baca Juga: BPPSDMP dan Polbangtan Yoma Gaet Petani Milenial Sukses
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyampaikan, link and match dengan dunia usaha dan dunia industri sangat diperlukan dalam pendidikan vokasi. Oleh karena itu, ciri pendidikan vokasi yang berhasil adalah lulusannya dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikawal dan dilibatkan DUDI dalam penyusunan kurikulum, proses pembelajaran, dan tahapan lainnya sehingga lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
Menegaskan hal tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti, mengatakan perlu adanya pola magang yang tepat dan selaras dengan kompetensi sehingga di akhir proses pembelajaran lulusan memiliki kompetensi yang diakui baik oleh pasar kerja ataupun secara legal formal dalam bentuk sertifikasi kompetensi.
Senada dengan hal tersebut, Martini mewakili PIS Agro mengatakan pentingnya pendidikan vokasi untuk pengembangan SDM Pertanian yang dapat mendukung keberlanjutan pertanian yang menjadi masalah saat ini. Oleh karena itu, pendekatan peer to peer antara polbangtan dengan dunia usaha dan dunia industri perlu direkatkan dan lebih konkret dalam pendalaman kerja samanya terutama pelibatan dalam penyusunan kurikulum, pelibatan tenaga pengajar, magang, dan serapan lulusannya.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, Pusdiktan, Pendidikan Vokasi Kementan, dan PIS Agro akan melakukan identifikasi link and match pendidikan vokasi dengan dunia usaha dunia industrasi yang lebih konkret sesuai dengan kekhasan dan spesifikasi pengembangan masing-masing Pendidikan vokasi seperti Polbangtan Bogor dengan urban farming-nya, Polbangtan Medan dengan Perkebunan Komoditas Kopi, dan lainnya.
Bertindak sebagai moderator adalah Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti. Saat menutup pertemuan ini, Idha menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan mengajak bersama-sama memajukan vokasi, khususnya di bidang pertanian.
(YOYON-pusdiktan)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum