Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Punya Amunisi Jumbo, Rupiah Gebuk Dolar AS & Global Sampai KO!

BI Punya Amunisi Jumbo, Rupiah Gebuk Dolar AS & Global Sampai KO! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah sepanjang hari ini, Selasa 7 Juli 2020, bersinar terang di hadapan dolar AS dan seluruh mata uang dunia. Pasalnya, rupiah membuat hampir semua mata uang tunduk dengan apresiasi lebih dari 1%, termasuk dolar AS

Hingga pukul 14.30 WIB, rupiah membuat dolar AS KO sebesar 1,12% ke level Rp14.369 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat sebelumnya, dolar AS nyaris terusir dari level Rp14.300 dengan capaian level terbaik rupiah di angka Rp14.307 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah Tambah Galak, Dolar AS Didepak Nyaris ke Bawah Rp14.300

Performa rupiah di hadapan mata uang global lainnya juga patut diacungi jempol. Paling tidak, rupiah sukses menyapu bersih tiga mata uang global hingga sore hari ini, yaitu dolar Australia (1,58%), poundsterling (1,23%), dan euro (1,30%). 

Baca Juga: Saham BRI Syariah Terbang Lagi Tembus 44%, Ada Kabar Apa Sih?

Baca Juga: Rupiah Hari Ini Perkasa Lagi, Dolar AS dan Global Bye-Bye!

Tanpa pandang bulu, seluruh mata uang regional juga ikut keok di hadapan rupiah. Dengan apresiasi lebih dari 1%, rupiah memberangus baht (1,58%), won (1,56%), dolar Singapura (1,35%), yen (1,32%), yuan (1,25%), ringgit (1,21%), dan dolar Hong Kong (1,12%). Hanya di hadapan dolar Taiwan, rupiah terapresiasi kurang dari 1%, yakni sebsar 0,67%. 

Keperkasaan rupiah sepanjang hari ini terjadi seiring dengan adanya amunisi jumbo yang dipegang oleh Bank Indonesia. Amunisi tersebut tidak lain adalah cadangan devisa (cadev) pada bulan Juni 2020 yang kembali meningkat menjadi US$131,7 miliar. Angka tersebut naik US$1,2 miliar dari cadev Mei 2002 yang hanya US$130,5 miliar.

Dengan cadev yang menggendut, BI mempunyai keleluasaan yang lebih besar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hingga akhirnya, pelaku pasar menjadi lebih yakin untuk menyuntikkan investasinya ke dalam negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: