Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Butuh Dana Segar, Kereta Api Indonesia Terancam Ambruk?

Butuh Dana Segar, Kereta Api Indonesia Terancam Ambruk? Petugas berada di lokomotiv kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (5/6). PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan 393 perjalanan kereta api untuk melayani angkutan Lebaran 2018, di antaranya 353 perjalanan KA reguler dan 40 perjalanan KA tambahan dengan total 236.210 kapasitas tempat duduk per hari. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dampak pandemi virus corona (Covid-19) mengancam operasional PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan bahwa pengaruh Covid-19 sangat berdampak kepada pendapatan perseroan.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: KAI Tambah Perjalanan KA Jarak Jauh, Cek Jadwalnya

"Pada saat operasional biasa pendapatan angkutan penumpang rata-rata Rp23 miliar dalam satu hari. Namun, dalam situasi sekarang, kami hanya mendapatkan pendapatan angkutan penumpang sekitar 10%-7%. Ini (Covid-19) sangat berdampak sekali terhadap pendapatan PT KAI," kata Didiek.

Untuk menjaga operasional hingga akhir tahun, lanjut dia, perusahaan pun membutuhkan pendanaan sekitar Rp3,5 triliun. Dana segar ini akan digunakan untuk mendanai biaya operasional arus kas perusahaan hingga akhir tahun.

"Atas kebutuhan operasional perusahaan, KAI mengusulkan dana berbentuk pinjaman modal kerja. KAI diproyeksikan akan mengalami kesulitan menjalankan operasional selama tahun 2020 dan 2021 akibat dampak Covid-19. Tanpa adanya PEN, KAI akan mencatatkan arus kas operasional negatif di tahun 2020," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: