Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hobi Bakar Uang & Beri Diskon, Startup Kopi Ini Terancam Bangkrut

Hobi Bakar Uang & Beri Diskon, Startup Kopi Ini Terancam Bangkrut Kredit Foto: Kr-Asia

Salah satu rekan perbankan investasi yang bekerja untuk salah satu manajer utama di IPO Luckin mengatakan, "uji tuntas mereka melahirkan sejumlah 'bendera merah' lain. Misalnya, ada perbedaan antara jumlah penjualan kopi yang perusahaan jual dan jumlah cangkir kopi yang keluar dari persediaan."

Melihat masalah itu, lantas mengapa Luckin terburu-buru melantai di bursa? Mengapa mereka tak menunggu beberapa bulan lagi dan go public dengan angka penjualan yang lebih baik, serta persetujuan peraturan yang tepat?

"Tiap perusahaan pembakar uang perlu memanfaatkan pasar dengan cepat, sebelum menutup," begitu jawab investor yang dekat dengan Warburg Pincus.

Baca Juga: Bantu Bisnis Adaptasi di Tengah Pandemi, Begini Taktik VMWare

Baca Juga: Dihantui Corona, Dear UMKM, Ini Cara Agar Bisnis Tetap Bertahan

Pendiri Hedge Fund Central Asset Investments di Hong Kong, Eddie Tam menyebut, banyak startup memanfaatkan uang investor untuk bertahan hidup. Namun, mereka tak memperbaiki model bisnis yang membuatnya berdarah-darah.

Ia menambahkan, "tiap peningkatan keuangan lahir dari bakar uang milik investor. Uang baru menggantikan uang lama. Mereka tak pernah memperbaiki tindakan mereka dari waktu ke waktu. Model bisnis mereka riskan, bukan model bisnis terdepan."

Deretan skandal itu telah menimbulkan pertanyaan bagi para investor; tentang obsesi dengan model pertumbuhan atas laba yang masih menjadi penggerak industri modal ventura; tentang mudahnya mengklaim kredensial teknologi tinggi pada model bisnis berteknologi rendah; serta tentang keandalan tata kelola perusahaan China.

Itu semua berpotensi melahirkan masalah serius bagi perusahaan China, ketka mencoba melantai di bursa internasional.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: