Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Project Manager YESS Bicarakan Entrepreneur Pertanian di Webinar

Project Manager YESS Bicarakan Entrepreneur Pertanian di Webinar Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Project Manager Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Kementerian Pertanian (Kementan) Inneke Kusumawaty menghadiri undangan sebagai narasumber pada webinar Nasional Entrepreneurship bertema Agile Entrepreneursecara daring, Sabtu (11/7/2020).

Acara yang mengangkat topik gerakan optimis kaum muda pasca-Covid-19 ini diselenggarakan oleh Universitas Binawan. Turut hadir pada seminar tersebut antara lain Rektor Universitas Binawan Ayu Nindyati, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Binawan Budiono, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur Hasanuddin Kilan.

"Agility konsepnya kita harus merespons cepat unprediction. Yang pertama kita harus meningkatkan refleks kita, partisipatif, dan fleksibel," ujar Rektor Universitas Binawan Ayu Nindyati saat memberikan arahan.

Baca Juga: Solusi Tingkatkan Regenerasi Petani, YESS Cetak Wirausaha Muda Perdesaan

Dalam paparannya, Inneke memperkenalkan program YESS kepada peserta seminar yang didominasi oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Binawan dan tampak hadir pula siswa SMA.

Inneke menyebut, jumlah petani terus menurun, padahal regenerasi petani sudah lama digaungkan, dan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di negara lainnya. Anak-anak muda kurang tertarik dengan pertanian karena dianggap kotor dan tidak keren, ungkap Inneke.

Ia pun menjelaskan program Kementan yang mendukung petani milenial, yaitu peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian, pengembangan wirausahawan muda pertanian, dan yang terakhir fasilitasi akses permodalan.

"YESS adalah program pengembangan kewirausahaan dan baru akan dimulai di akhir September, saat ini dalam tahap persiapan. Program YESS menyasar kepada anak-anak muda di perdesaan yang memiliki minat di bidang pertanian. Kita tingkatkan kapasitasnya sehingga mereka adaptif terhadap teknologi. Tujuan keseluruhan adalah peningkatan pendapatan. Diharapkan, YESS bisa mengurangi pengangguran," ujar Inneke dalam penjabarannya.

Inneke menyebut, lokasi pilot project YESS ada di empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Ia pun memperkenalkan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan, di antaranya Rizal Fahreza dengan Kebun Edukasi Eptilu yang omzetnya mencapai Rp300-400 juta per bulan, Sandi Octa Susila dari PT Mitra Tani Parahyangan dengan omzet mencapai Rp1 miliar per bulan, serta jajaran petani milenial sukses lainnya.

Inneke mengagumi petani milenial yang berpikir cerdas. "Petani milenial ini berusia kurang dari 39 tahun. Mereka muda, cerdas, adaptif, kreatif. Mereka bisa membaca peluang pasar," lanjutnya.

"Regenerasi petani harus dilakukan. Petani milenial sangat potensial untuk melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia karena cerdas, adaptif, dan siap memasuki era pertanian 4.0, dan petani milenial sudah mulai berkiprah dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir," ujar Inneke menutup paparannya.

Apa yang disampaikan Inneke sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Dalam beberapa kesempatan, Dedi menyampaikan bahwa dalam lima tahun mendatang ditargetkan petani milenial mencapai 2,5 juta orang. Sebagaimana yang sering disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa milenial harus berani menjadi petani. Mentan Syahrul menaruh harapan pertanian pada generasi milenial. (AHS-pusdiktan)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: