Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar! Manajemen Lama AJS Tutupi Borok Jiwasraya Pakai....

Terbongkar! Manajemen Lama AJS Tutupi Borok Jiwasraya Pakai.... Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta

Asal tahu, RDPT merupakan program Direktur Keuangan Hary Prasetyo, dan disetujui Hendrisman Rahim selaku Direktur Utama yang keduanya juga berstatus terdakwa.

"Tujuannya, manajemen waktu itu, tidak menginginkan pencatatan kerugian akibat penurunan harga-harga saham," kata Lusiana.

Tetapi, Lusiana bilang RDPT nyatanya malah membuka pintu masuknya gerombolan modal besar dari grup Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro lewat perantara Joko Hartono Tirto dengan menawarkan pengelolaan dana dan investasi untuk Jiwasraya.

Joko Hartono Tirto menawarkan empat emiten saham, IIKP, dan TRAM, MYRX, dan LCGP yang diketahui perusahaan milik Heru Hidayat, dan Benny Tjokro. Emiten tersebut, dalam pengelolaan dua manajer investasi yang dikelola Joko Hartono. Nilai transfer pembelian saham tersebut, mencapai Rp 200 miliar lebih. Akan tetapi Lusiana melihat langkah tersebut tak lazim.

"Saya melihat, ini tidak ada diversifikasi portofolio," kata Lusiana.

Ia pun sempat mempertanyakan ketidaklaziman itu kepada Syahmirwan selaku atasan. "Kenapa di setiap RDPT ini, saham-saham yang ada, itu mirip-mirip semua orangnya," kata Lusiana. 

Sebagaiamama terdapat dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Jiwasraya merugi karena pembelian saham-saham di RDPT menggunakan harga valuasi yang sudah diatur oleh terdakwa Joko Hartono Tirto.

Bahkan pencatatan nilai saham Jiwasraya bukan berdasarkan harga pasar namun harga valuasi yang ditentukan oleh para manajer investasi (MI) sehingga saham-saham ditransaksikan diduga terafiliasi dengan terdakwa Heru Hidayat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: