Sejak diluncurkan dari versi beta, Crisp telah berkembang melampaui merek dan pemasok makanan ke dalam ruang ritel dan distributor. Perusahaan ini juga telah berkembang melampaui produk dan susu menjadi produk vertikal, seperti minuman, toko roti, CPG, bunga, daging, dan unggas.
Startup ini mengatakan peningkatan jumlah pelanggan yang menggunakan platform tersebut meningkat 80% sejak Januari.
Pandemi virus corona membawa tantangan dan peluang uniknya sendiri untuk bisnis Crisp. Di satu sisi, belanja toko kelontong sedang booming dan rantai pasokan di belakangnya tentu saja membutuhkan ilmu data yang lebih baik dan perkiraan permintaan saat perilaku pengguna berubah dengan cepat. Di sisi lain, perilaku pengguna berubah dengan cepat.
"Periode ini kita berada dalam peningkatan kesediaan untuk berbagi data dan peningkatan kolaborasi antara semua orang di rantai pasokan," kata pendiri dan CEO Are Traasdahl.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: