Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai dampak Singapura yang mengalami resesi. Singapura mengumumkan pertumbuhan ekonominya di kuartal II-2020. Kementerian Perdagangan Singapura mengumumkan, ekonomi di kuartal II-2020 minus 41,2% dibandingkan kuartal I-2020.
"Kita tentu waspadai karena bagaimana pun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor. Hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga: Ogah RI Terpeleset ke Jurang Resesi, Sri Mulyani Kencangkan Sabuk
Sri Mulyani akan melakukan berbagai cara untuk menjaga tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi. Salah satu upayanya melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar enam klaster sekaligus. Hal ini dilakukan agar resesi ekonomi tidak menular.
"Domestic growth-nya tidak bisa mensubstitusi. Oleh karena itu, penurunan dari Singapura sangat besar karena memang tidak terjadi perdagangan internasional yang selama ini menjadi engine of growth-nya," jelasnya.
Dia berharap, program penempatan dana pemerintah kepada perbankan bisa menggerakkan ekonomi secara nyata sehingga ekonomi nasional bisa terhindar dari jurang resesi.
"Jadi yang dilakukan pemerintah sekarang APBN harus harus dilakukan bertepatan dengan penyerapannya," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum