Apakah bisa mencapai kelompok sasaran dengan cara yang sangat efektif, dan apakah infrastrukturnya sudah cukup baik. Ini diperlukan untuk mengeksekusi kebijakan yang bisa menjangkau kelompok yang ingin dijangkau.
"Kita juga harus menyadari bahwa kapasitas fiskal bukannya tidak terbatas. Kita harus memastikan prioritasnya apa, dan di area mana saja. Dan apakah kebijakan ini efektif," tegas Ani.
Terpisah, Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan pemerintah sudah memiliki berbagai program bantuan sosial untuk menekan laju penambahan keluarga miskin dan rentan miskin.
"Kemensos terus memantau program bantuan sosial, apakah masih relevan jika diterapkan dengan kondisi yang ada atau perlu diperkuat. Artinya, kalau ternyata harus memerlukan anggaran tambahan untuk meng-cover lebih banyak lagi keluarga miskin, kami akan ajukan tambahan anggaran," kata Juliari.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan setelah berhasil ditekan sejak 2017. BPS menyebut angka kemiskinan naik karena pandemi Covid-19 yang kemudian berdampak pada ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin per Maret 2020 sebesar 9,78 persen atau naik dari posisi September 2019 sebesar 9,22 persen. Secara jumlah, penduduk miskin bertambah menjadi 26,42 juta orang. Jumlah tersebut naik sebanyak 1,63 juta dibandingkan dengan September 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: