Dalam kasus yang ditemukan oleh Kaspersky, kerangka kerja MATA mampu menargetkan tiga platform, yakni Windows, Linux, dan macOS, menunjukkan bahwa penyerang berencana menggunakannya untuk berbagai tujuan. Kerangka kerja ini terdiri dari beberapa komponen, seperti loader, orkestrator (pengelola dan koordinator proses setelah perangkat terinfeksi), dan plug in.
Menurut peneliti Kaspersky, artefak pertama yang ditemukan terkait dengan MATA digunakan sekitar April 2018 lalu. Sejak itu, aktor di balik kerangka kerja malware canggih ini telah mengambil pendekatan agresif untuk menyusup ke entitas korporat di seluruh dunia.
Itu digunakan untuk sejumlah serangan yang bertujuan mencuri basis data pelanggan dan mendistribusikan ransomware (perangkat lunak yang dirancang untuk memblokir akses ke sistem komputer sampai sejumlah uang dibayarkan).
Sementara Lazarus mengompromikan sistem di berbagai industri, termasuk perusahaan pengembangan perangkat lunak, perusahaan e-commerce dan penyedia layanan internet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti