PT Indofarma Tbk (INAF) berharap bisa menjadi tulang punggung alat kesehatan (alkes) nasional. Hal ini terlihat dengan diluncurkannya enam produk alat kesehatan baru yang di lakukan perseroan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-102. Ke enam produk baru alat kesehatan yakni, masker INA Mask, hand sanitizer CLIND, alat pemeriksaan kesehatan mandiri Teledoc, emergency ventilator INAVENT, alat untuk mengukur komposisi tubuh Indofarma InBody Test, dan mesin untuk cuci darah (hemodialisa) Hemodind.
Direktur Keuangan Indofarma, Herry Triyatno mengungkapkan jika pada tahun ini persseroan memang akan menggenjot kinerja di tahun ini dengan mengencangkan penjualan alat kesehatan. Ini dilaksanakan untuk merubah protofolio perseroan yang tadinya lebih besar di farmasi menjadi dominan di alkes.
Baca Juga: Kencangkan Penjualan Alkes, Indofarma Rilis Enam Produk Baru
“Indofarma, kita pelan-pelan tingkatkan alkes. Penjualan di semester pertama total Rp447 miliar itu hampir 60% dari alkes. Di semester kedua kita harapkan terus meningkat penjualannya. Tapi farmasi juga akan meningkat karena kita di semester 3 dan 4 banyak dari pemerintah,” katanya, dalam product launching dan webinar dalam rangka Hari Jadi ke-102 Indofarma yang dihadiri Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Tbk, Honesti Basyir, di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Dirinya menuturkan bahwa ke enam produk ini dihadirkan untuk melengkapi portofolio alkes perseroan. Ia pun berharap dengan adanyaa produk baru ini akan membuat kinerja perusahaan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ssttt! Bos Indofarma Bilang Vaksin Corona Dijual Awal Tahun Depan
“Ini untuk melengkapi produk yang ada di kita. Kita akan tambah terus produk baru, masih ada viral transport medium (VTM) sudah ada oem juga, kemudian rapid test, kemudian bahan baku untuk masker. Indofarma akan memperbaiki diri dengan melengkapi berbagia produk dan diharapkan jadi tulang punggung alkes nasional.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya masih optimis pada tahun ini akan membukukan untung meski di semester pertama masih mencatat kerugian. “Semoga kita survive, di 2018 kita rugi, 2019 laba 7,9, di 2020 akan lebih baik. Kita juni masih merugi tipis, tapi dari Maret sampai juni penjualan meningkat. Akhir tahun kitaa optimis,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: