Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Diluncurkan, Indeks IDX Quality30 Adaptasi Kebiasaan Baru

Resmi Diluncurkan, Indeks IDX Quality30 Adaptasi Kebiasaan Baru Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

IDX Quality 30 akan dilakukan evaluasi mayor setahun dua kali pada bulan Januari dan Juli, serta evaluasi minor pada bulan April dan Oktober. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di bulan setelahnya pada hari bursa ketiga. Pada evaluasi mayor dilakukan pemilihan saham konstituen indeks untuk periode selanjutya dan menyesuaikan bobot saham berdasarkan quality score. 

"Selanjutnya baik di evaluasi mayor maupun minor, dilakukan penyesuaian bobot akibat adanya perubahan jumlah saham tercatat, penyesuaian rasio free float, dan batasan (cap)," katanya.

Bobot satu saham dalam indeks dibatasi paling tinggi adalah 15% pada saat evaluasi indeks. Saat ini ada beberapa indeks di BEI selain indeks komposit yang disebut IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di antaranya indeks LQ45, IDX 30, SRI-KEHATI, Jakarta Islamic Index (JII), SMInfra18, PEFINDO i-Grade, Bisnis-27, IDX High Dividend 20, IDX Value30, MNC36. Masing-masing indeks memiliki pendekatan yang berbeda dan jumlah konstituen yang berbeda-beda pula. 

"Penggolongan indeks-indeks saham BEI dibagi ke dalam empat kelompok yaitu headline index, sectoral index, thematic index dan factor index. IDX Quality 30 masuk ke dalam kelompok factor index," ujarnya.

Tahun ini, BEI juga akan meluncurkan indeks saham tematik yaitu indeks berbasis ESG. Indeks ini berorientasi pada perusahaan yang ramah lingkungan atau memenuhi standar environment, social, and governance (ESG).

"Apa sih manfaat indeks saham? Secara sederhana, indeks saham berfungsi untuk mengukur kenaikan dan atau penurunan harga saham-saham yang konstituennya ada dalam indeks,"katanya.

Umumnya, indeks acuan ini digunakan manajer investasi untuk mengelola portofolio investasi sesuai dengan daftar saham-saham dalam konstituen indeks. Sehingga akan mudah mengukur pergerakannya karena akan sama dengan indeks acuannya.

Kenaikan indeks saham selama setahun misalnya 10%, jika seorang investor memiliki portofolio yang sama dengan isi indeks tersebut, maka diharapkan ia memiliki potensial return sebesar 10% juga. Atau bisa juga sebaliknya. 

"Jika indeks turun 5% maka potensial loss investor juga sebesar itu jika saham-saham yang dimilikinya mengikuti indeks acuannya," katanya.

Dengan adanya seleksi pemilihan saham yang ketat untuk menyusun sebuah indeks, menjadi acuan pula bagi investor untuk memilih saham-saham dengan performa yang bagus. 

"Investor bisa memilih membeli saham-saham yang menjadi konstituen salah satu indeks saham yang sesuai," pungkasnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: