Menteri Energi Filipina Alfonso Cusi menyatakan pemerintah telah mengambil langkah besar untuk memanfaatkan tenaga nuklir, Rabu (29/7/2020). Keputusan tersebut diambil setelah Presiden Rodrigo Duterte membentuk panel antar-lembaga untuk mempelajari penerapan kebijakan energi nuklir secara nasional.
Ketika permintaan listrik melonjak selama bertahun-tahun, Cusi menganjurkan penggunaan tenaga nuklir untuk mengisi pasokan listrik. Meskipun, keputusan ini dibarengi dengan adanya kekhawatiran publik atas keselamatan keberadaan reaktor nuklir di negara yang sering dilanda bencana alam itu.
Baca Juga: Terus Dikibuli, Filipina Ambil Langkah Mengejutkan Lawan China
Tenaga nuklir dipandang sebagai jawaban potensial untuk masalah atas pasokan tidak tetap dan biaya listrik tertinggi di Asia Tenggara. Namun, Duterte belum menyatakan dukungan penuh untuk proposal Cusi atas pengembangan nuklir tersebut.
Namun dalam perintah eksekutif 24 Juli dan dipublikasikan pada Rabu, Duterte membentuk sebuah komite untuk melakukan penelitian. Langkah ini mengindikasikan keterbukaan untuk menghidupkan kembali ambisi energi nuklir di negara itu.
Cusi menyambut baik langkah Duterte sebagai langkah besar menuju realisasi program energi nuklir Filipina yang akan membantu melindungi konsumen dari volatilitas harga yang saat ini terjadi.
Komite akan menilai kelayakan penambahan nuklir pembaruan sumber daya Filipina, dengan mempertimbangkan implikasi ekonomi, keamanan, dan lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: