Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Latihan Militer di LCS, China Dianggap Tantang Negara...

Gelar Latihan Militer di LCS, China Dianggap Tantang Negara... Kredit Foto: Sindonews

Menurut Jim Molan, China telah melanggar lebih dari 1.000 kali peraturan di wilayah udara Jepang dalam satu tahun terakhir. Tindakan tersebut, berdasarkan keterangannya adalah sebuah cara melihat respon Jepang.

"Saya pikir itu adalah sikap umum yang dimiliki China terhadap banyak negara tetangganya. Seperti mengambil pertarungan dengan India, selalu bertengkar dengan Taiwan dan saat ini sedang melakukan latihan amfibi di dekat Taiwan yang memaksa Taiwan untuk menyatakan keadaan darurat militer," ujarnya.

Baca Juga: Perdana! PFAD Sawit Mengudara ke China

Selain itu, ia menyatakan bahwa China sengaja membuat negara tetangganya cukup 'jengkel' untuk melihat pertahanan militer yang dimiliki.

"Kamu melakukan hal-hal seperti ini ketika kamu hanya mencoba membuat jengkel dirimu sendiri atau kamu mencoba untuk mencari tahu bagaimana pertahanan udara Jepang dan negara sekitar," tambahnya.

Terkait pertemuan Jim Molan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo awal pekan ini, ia mengumumkan bahwa pihaknya telah membuat beberapa kesepakatan dengan Washington DC.

Salah satunya mengenai peningkatan sistem pencegahan bersama dalam menanggapi sikap China di Laut China Selatan. Tindakan itu didukung pula oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

"Perdana Menteri Australia pada dua minggu lalu mengumumkan bahwa ia sangat prihatin dengan kemunduran atau ketidakpastian dalam lingkungan strategis sehingga menaruh Rp950 Triliun lebih selama 10 tahun ke depan untuk Angkatan Pertahanan Australia," ujarnya.

Para ahli sempat menyatakan bahwa ketegangan yang berlangsung antara China dan komunitas internasional lainnya dapat segera mengarah pada perang penuh di masa depan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: