Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Belanda, Masker Bukan Senjata Utama Lawan Corona tapi...

Di Belanda, Masker Bukan Senjata Utama Lawan Corona tapi... Kredit Foto: Reuters/Eva Plevier

Tapi Belanda tidak setuju. Bahkan, warga Belanda mengaku sangat tidak nyaman saat memakai masker. Seperti yang dikatakan Aicha Meziati. Menurutnya, orang-orang yang memakai masker, seperti meletakkan popok di wajah mereka.

“Aku tidak suka memakainya. Terlihat mengerikan,” ucap Meziati.

Baca Juga: Kisah Pemuda AS yang Abaikan Masker, Kini Kena Covid-19

Margriet, karyawan di toko minuman menyebut, sulit membaca ekspresi wajah seseorang saat mereka memakai masker. Kata dia, berkomunikasi bisa lebih mudah tanpa menggunakan masker. Terutama bagi orang-orang yang belanja di tokonya.

Tim Manajemen Wabah, yang jadi penasehat pemerintah Belanda menjelaskan, ada tiga hal yang lebih penting dilakukan daripada masker. Dan, terbukti mengurangi tingkat penyebaran jika dibandingkan dengan di Inggris. Tiga hal itu adalah, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik minimal 1,5 meter, dan tidak keluar rumah saat sakit.

Satu-satunya pengecualian dalam pemakaian masker adalah saat berada di transportasi umum. Dimana menjaga jarak jadi lebih sulit.

“Kami melihat pendekatan ini berhasil. Masker bukanlah senjata utama penangkal penyebaran,” kata Christian Hoebe, profesor penyakit menular di Maastricht dan anggota tim penasihat.

Hoebe, yang juga kepala pengendalian penyakit menular di Zuid-Limburg, wilayah yang paling terdampak saat pandemi melanda Belanda, merujuk sebuah studi di Norwegia. Di mana 200 ribu orang harus memakai masker bedah selama satu minggu untuk menghentikan satu kasus Covid-19.

Sayangnya, hanya sedikit yang memiliki masker medis. Sementara di Inggris, saat para pasien dirawat dengan benar oleh  layanan kesehatan pemerintah, orang-orang malah melakukan yang salah. Terutama saat memasang dan membuka masker. 

Hoebe menambahkan, dirinya baru saja berkunjung ke Belgia. Dia mengaku melihat sendiri bagaimana orang-orang salah memakai masker. Ada yang memakai di bawah hidung, terbalik atau di bawah dagu. Sedangkan yang lain, malah memasukkannya ke kantong.

“Efektivitasnya tergantung pada bahan yang tepat dan masker juga harus dipakai sangat dekat dengan hidung,” terangnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: