Hasil tes virus Corona Korea Utara (Korut) terhadap seorang pria yang diduga sebagai kasus pertama di negara itu tidak meyakinkan, meskipun pihak berwenang telah mengkarantina 3.635 kontak primer dan sekunder. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada tanggal 26 Juli, Korut mengatakan telah menyatakan keadaan darurat dan mengunci kota perbatasan Kaesong setelah seseorang yang membelot ke Korea Selatan (Korsel) tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan berbenteng dengan gejala Covid-19.
Baca Juga: Awas Perang, AS Susun Rencana Hancurkan Dinasti Kim Jong-un
Pada saat itu, media pemerintah Korut tidak menjelaskan apakah pria tersebut telah menjalani tes Covid-19, dengan mengatakan pemeriksaan kesehatan menunjukan hasil yang tidak dapat dipastikan.
Tetapi pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyatakan bahwa virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu.
Jika dikonfirmasi, kasus itu akan menjadi yang pertama secara resmi diakui oleh otoritas Korut. Namun sejak itu pula media pemerintah Korut terus mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan.
"Orang itu dites untuk Covid-19, tetapi hasil tes tidak meyakinkan," kata Dr Edwin Salvador, perwakilan WHO untuk Korut, dalam komentarnya melalui email kepada Reuters, yang dinukil Straits Times, Rabu (5/8/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto