Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang Kejut Ledakan Besar Beirut Lempar Korban hingga ke Laut

Gelombang Kejut Ledakan Besar Beirut Lempar Korban hingga ke Laut Kredit Foto: Reuters/Mohamed Azakir-TPX Image Of The Day
Warta Ekonomi, Beirut -

Petugas penyelamat menggali puing-puing untuk mencari korban selamat pada Rabu (5/8/2020), menyusul ledakan gudang penyimpanan di Beirut, Lebanon. Ledakan ini menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 4.000 lainnya.

Kepala Palang Merah Lebanon George Kettani mengatakan sedikitnya 100 orang telah terbunuh. "Kami masih memeriksa wilayah. Masih mungkin ada korban. Saya harap tidak," kata dia.

Baca Juga: Ledakan Beirut Sebabkan Korban Tewas Capai 135 Orang

Dahsyatnya ledakan hingga melemparkan korban ke laut dan tim penyelamat masih berusaha untuk menemukan jasad. Banyak di antara mereka yang terbunuh adalah karyawan pelabuhan dan bea cukai, serta orang-orang yang bekerja di daerah tersebut atau mengemudi selama jam sibuk.

"Palang Merah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan akan mendirikan rumah mayat karena rumah sakit kewalahan," kata Kettani.

Fasad bangunan-bangunan di pusat Beirut hancur, perabotan berserakan di jalan-jalan dan jalanan dipenuhi kaca dan puing-puing. Mobil di dekat pelabuhan terbalik. Orang-orang berjalan dengan perasaan terkejut, dengan helikopter di atas kepala dan tim mencari korban yang hilang di laut.

"Ini adalah pukulan mematikan bagi Beirut, kami adalah zona bencana. Bangunan saya bergetar, saya pikir itu adalah gempa bumi," kata Bilal, seorang pria berusia sekitar 60 tahun, di daerah pusat kota.

Seperti yang lain, dia menyalahkan para politisi.

"Kami sudah mengalami krisis ekonomi keuangan, orang-orang lapar dan, pencuri dan penjarah ini, akankah mereka mengganti kerugiannya? Siapa yang akan menggantikan mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai," ujar dia.

Hassan Zaiter (32) seorang manajer di Hotel Le Gray yang rusak parah di pusat kota Beirut, mengatakan bahwa ledakan ini menandakan keruntuhan Lebanon.

"Saya benar-benar menyalahkan kelas penguasa," kata Zaiter.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: