Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Penyebab Amonium Nitrat Meledak di Gudang Pelabuhan Beirut?

Apa Penyebab Amonium Nitrat Meledak di Gudang Pelabuhan Beirut? Kredit Foto: AFP
Warta Ekonomi, Beirut -

Apa yang menyebabkan gudang amonium nitrat meledak di pelabuhan Beirut pada Selasa malam, yang menewaskan 135 dan melukai 4.000 lebih lainnya masih menjadi misteri. Namun, Juni 2019 lalu, badan intelijen Israel; Mossad, sudah memperingatkan sepak terjang kelompok Hizbullah Lebanon dan sel-selnya di luar negeri yang menyimpan amonium nitrat.

Tragedi ledakan di Beirut benar-benar mengerikan. Pemandangan Ibu Kota Lebanon itu berubah drastias seperti medan perang yang kacau balau. Gedung-gedung hancur, mobil-mobil bergelimpangan di jalan dan orang-orang yang selamat berjalan tertatih-tatih berlumuran darah dan penuh dengan pecahan kaca.

Baca Juga: Rusia Kirim Pesawat Bantuan Kemanusiaan ke Lebanon

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan 2.750 ton pupuk pertanian ammonium nitrat yang telah disimpan selama bertahun-tahun di gudang tepi laut meledak. Itulah yang memicu malapetaka.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," kata Diab. "Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya," ujarnya.

Sebuah gambar yang di-posting online Selasa malam dari sumber yang tidak diketahui menunjukkan pekerja mengelas pintu gudang di sebelah tumpukan setengah ton karung ammonium nitrat.

Pintu dan jendela di gudang terlihat cocok dengan gambar dan video dari gudang tempat ledakan terjadi.

Setidaknya satu pekerja terlihat dalam foto mengenakan kain penutup muka, dan menunjukkan bahwa foto itu diambil baru-baru ini. Namun, keaslian gambar-gambar itu belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Percikan dari alat las tidak akan bisa menyebabkan nitrat meledak, tetapi bisa memicu bahan lain dan menaikkan suhu cukup tinggi untuk bisa memicu ledakan besar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: