Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Penyebab Amonium Nitrat Meledak di Gudang Pelabuhan Beirut?

Apa Penyebab Amonium Nitrat Meledak di Gudang Pelabuhan Beirut? Kredit Foto: AFP

Amonium nitrat digunakan dalam pembuatan bahan peledak dan juga merupakan bahan dalam pembuatan pupuk. Bahan ini telah disalahkan atas kecelakaan industri besar-besaran di masa lalu, termasuk bencana tahun 1947 di mana pengiriman 2.300 ton senyawa meledak di Texas City, menewaskan ratusan dan memicu gelombang pasang 15 kaki.

Amonium nitrat juga merupakan bahan utama dalam sebuah bom yang menghancurkan sebuah bangunan federal di Oklahoma City pada tahun 1995.

Tahun lalu, badan intelijen Israel; Mossad, telah memperingatkan agen-agen intelijen Eropa tentang kelompok Hizbullah Lebanon dan sel-selnya di luar negeri telah menyimpan amonium nitrat untuk digunakan dalam bom di London, Siprus dan tempat lain. Namun, Mossad tidak menyebutkan keberadaan bahan itu di Beirut.

Mengutip laporan Times of Israel, selama tiga setengah tahun terakhir Mossad memainkan "permainan kucing-dan-tikus" dengan kelompok Hizbullah untuk menghalangi upaya kelompok itu membangun gudang bahan peledak dari Thailand hingga New York.

Informasi dari Mossad kala itu menyebutkan tiga ton amonium nitrat ada di empat lokasi di London utara dan telah digerebek oleh Polisi Metropolitan London pada September 2015. Tembolok lain yang ditanam oleh sel Hizbollah ditemukan di Siprus, Thailand dan negara-negara Eropa yang belum disebutkan namanya.

Kepala Keamanan Umum Libanon, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, mengatakan bahan-bahan amonium nitrat di Beirut itu merupakan sitaan selama bertahun-tahun dan disimpan di gudang. Jarak tempat penyimpanan hanya beberapa menit perjalanan dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam di Beirut.

Baca Juga: BRI Layani Penukaran Uang Baru di 391 Kantor Cabang Selama Ramadan

Halaman:

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan SINDOnews. Berita terkini dari Warta Ekonomi bisa kamu dapatkan di Google News.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: