Presiden Prancis: Reformasi Lebanon atau Menderita Selamanya
Setelah mendarat di Beirut, Macron mengatakan solidaritas Prancis dengan rakyat Lebanon tidak bersyarat, tetapi dia ingin mengatakan beberapa "kebenaran rumah tangga" kepada tokoh politik.
"Di luar ledakan itu, kami tahu krisis di sini serius, ini melibatkan tanggung jawab bersejarah para pemimpin yang ada," kata Macron kepada wartawan, dilansir Reuters, Kamis (6/8/2020).
“Kita tidak dapat melakukannya tanpa saling menceritakan beberapa kebenaran rumah tangga,” tambahnya.
Jika reformasi tidak dilakukan, Lebanon akan terus tenggelam. Ia menyebut reformasi di sektor energi, tender publik, dan pemberantasan korupsi.
Para pejabat Lebanon menyalahkan bencana itu pada timbunan besar bahan yang sangat mudah meledak yang disimpan selama bertahun-tahun dalam kondisi tidak aman di pelabuhan Beirut.
Tetapi banyak orang Lebanon yang kehilangan pekerjaan dan menyaksikan tabungan menguap dalam krisis keuangan menyalahkan politisi yang telah mengambil keuntungan dari puluhan tahun korupsi negara dan pemerintahan yang buruk.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyerukan "tindakan nyata" selama kunjungan ke Beirut bulan lalu dan mengatakan seruan pengunjuk rasa untuk perubahan dan transparansi "sayangnya belum terdengar sejauh ini."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: