Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rakyat Beirut Tak Lagi Punya Air Mata untuk Menangis

Rakyat Beirut Tak Lagi Punya Air Mata untuk Menangis Kredit Foto: Al Jazeera/Timour Azhari
Warta Ekonomi, Beirut -

Korban tewas akibat ledakan mengerikan yang melanda Beirut telah meningkat menjadi 137 orang saat penyelidik menggeledah pelabuhan Ibu Kota Lebanon untuk mencari petunjuk penyebab ledakan tersebut.

Ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) malam itu juga menyebabkan puluhan orang hilang dan sedikitnya 5.000 orang terluka, dan menyebabkan 300.000 orang mengungsi. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Lebanon, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Presiden Prancis: Reformasi Lebanon Atau Menderita Selamanya

Seorang pemilik toko di Beirut mengatakan ia dan warga lain tak mengerti bagaimana mereka akan pulih. Sebab tak ada lagi yang bisa diharapkan dari bantuan sedikit negara yang sudah bangkrut.

"Kurasa aku sudah cukup," kata Naila Saba ketika dia berdiri di antara puing-puing bisnis Beirut yang dihancurkannya, dilansir Al Jazeera, Kamis (6/8/2020).

"Saya merasakan ledakannya, saya melihat beritanya, dan saya tidak dapat bergerak lagi. Saya kelelahan. Saya tidak lagi menangis," kata rekan pemilik dan koki berusia 42 tahun di Aaliya's Books, sebuah perlengkapan. dari lingkungan kota Mar Mikhail yang bersejarah.

Bar dan toko bukunya sudah tidak ada lagi. Pintu panel baja dan kaca yang membentuk bagian luarnya telah lepas dari engselnya setelah ledakan besar yang melanda Beirut pada Selasa.

Pecahan kaca menembus interior bar yang nyaman seperti peluru, beberapa tertanam di buku yang melapisi dinding belakangnya. Meja dan kursi tergeletak terbalik sementara vas yang pecah meninggalkan bunga merah muda dan putih di lantai kayu, bertabur debu kristal.

Ventilasi AC besar berwarna merah hancur dan terbuka, tergantung dengan berbahaya dari langit-langit. Begitu kuatnya ledakan itu sehingga mengelupas beberapa ubin biru laut dari dinding bar.

Kerusakan pada bisnis Aaliya tercermin di sebagian besar lingkungan Mar Mikhail dan Gemmayze di Beirut, yang dulu merupakan wilayah ibu kota yang ramai, berpusat di jalan panjang yang memotong dari pusat kota ke tepi timur kota.

Jalan ini berjarak sekitar 500 meter (550 yard) dari pelabuhan Beirut, pusat ledakan hari Selasa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: