Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Para Penggemar K-Pop Berperilaku Buruk?

Benarkah Para Penggemar K-Pop Berperilaku Buruk? Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip

Apa kata para kritikus musik dan pakar kebudayaan mengenai ini?

"Penggemar budaya pop sering diejek karena memiliki selera yang rendah. Narasi yang paling merusak, semua penggemar K-pop dianggap sebagai gadis kecil yang belum dewasa. Saya benci melihat usia dan jenis kelamin digunakan seperti senjata melawan penggemar K-pop," ujar asisten profesor Kebudayaan Korea di Indiana University, Amerika Serikat, Cedar Bough Saeji kepada The Korea Times.

Di Korea Selatan, bahkan ada istilah merendahkan yang mengacu pada penggemar K-pop, yakni "Bbasooni," yang berarti seorang gadis penggemar yang secara membabi buta mengejar penyanyi pria yang lebih tua.

Istilah ini diciptakan pada 1990-an ketika artis pria seperti band rock Seo Taiji and Boys menjadi terkenal dan memukau banyak wanita yang menginvestasikan banyak waktu dan tenaga dalam aktivitas sebagai penggemar.

Selain itu, ada juga yang sampai melewati batas dan berubah menjadi "sasaeng". Mereka mengikuti penyanyi idola sepanjang waktu, mengganggu privasi mereka, dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain.

Pada 2019, empat penggemar grup idola K-pop Wanna One memaksa ratusan penumpang dalam penerbangan menuju Seoul di Bandara Internasional Hong Kong turun sesaat sebelum lepas landas dan menjalani pemeriksaan keamanan lainnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: