Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Para Penggemar K-Pop Berperilaku Buruk?

Benarkah Para Penggemar K-Pop Berperilaku Buruk? Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip

"Mereka menyumbang untuk kegiatan amal dan menghabiskan banyak waktu mempelajari tentang negara, budaya, dan bahasa baru. Saat dunia belajar tentang sisi fandom ini, saya pikir itu benar-benar meningkatkan citra penggemar," ujar Saeji.

Penggemar global grup idola K-pop Bangtan Sonyeondan (BTS), yakni ARMY pernah menyumbangkan 1,2 miliar won atau sekitar Rp 14 miliar pada Juni lalu untuk mendukung gerakan Black Lives Matter (BLM) dan memerangi ketidaksetaraan rasial.

Fandom grup idola K-pop EXO, yakni EXO-L menyumbangkan lebih dari 12 juta won atau setara Rp 147 juta pada Maret untuk membantu memerangi Covid-19.

"Sangat penting bagi beberapa pengikut K-pop yang obsesif untuk mengembangkan sikap yang lebih rasional dan kritis, tetapi publik juga harus dapat menghormati selera para penggemar," kata Young-dae.

Kritikus Park Soo-jin mengatakan, penggemar K-pop tidak harus berusaha mengubah persepsi publik tentang mereka. Mereka hanya harus memastikan tetap berpegang pada moral saat menikmati kegiatan penggemar mereka.

"Publiklah yang harus menyadari pengaruh positif dari fandom dan mencoba membuang prasangka buruk terhadap penggemar, " ujar dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: