Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Para Penggemar K-Pop Berperilaku Buruk?

Benarkah Para Penggemar K-Pop Berperilaku Buruk? Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip

Mereka memesan kursi di pesawat hanya untuk melihat lebih dekat personel Wanna One dan setelah melihat sang idola, mereka meminta pengembalian uang dan berusaha turun dari pesawat.

Kritikus Jung Yeon-kyung mengatakan ada kasus lain perilaku berlebihan seperti ini. Ketika seorang penyanyi memicu kontroversi, beberapa penggemar secara membabi buta membela bintang mereka karena kasih sayang.

"Untuk non-fan, ini sulit dipahami," kata dia.

Tidak semua penggemar K-pop berperilaku buruk. Orang-orang seharusnya menahan diri menyimpulkan semua penyuka musik K-pop berperilaku buruk.

Kritikus musik yang berbasis di Seattle, Kim Young-dae, menambahkan istilah Bbasooni pada dasarnya adalah misoginis. "Ketika seorang pria mencurahkan uangnya untuk mobil atau barang mahal lainnya, dia biasanya bebas dari kritik. Tapi ketika berbicara tentang penggemar K-pop wanita, banyak orang mengira mereka mencari bintang tampan," ujar dia.

Faktanya, episode penggemar obsesif seringkali lebih disorot daripada mereka yang tidak, misalnya hanya menikmati karya musik atau film, drama sang idola, atau sesekali datang ke acara yang diadakan idola.

Sebagian penggemar K-pop bahkan melakukan banyak hal baik, misalnya membawa artis favorit mereka ke audiens yang lebih besar atau bahkan mendonasikan sesuatu untuk orang yang membutuhkan dan menyebutkan nama idola mereka.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: