Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Babel’s Story: Ekspor Cangkang Sawit Sudah, Next Briket Sawit

Babel’s Story: Ekspor Cangkang Sawit Sudah, Next Briket Sawit Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apa yang terlintas dipikiran kalian saat mendengar Kepulauan Bangka Belitung? Yup. Tentu saja keindahan alamnya yang terekspos dalam film legendaris Indonesia, Laskar Pelangi. Tidak hanya itu, provinsi yang terletak di Pulau Sumatera ini juga memiliki potensi lain khususnya di sektor pertanian.

Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia dengan luas lahan sawit mencapai 273.842 hektare atau sekitar 1,67 persen dari total lahan sawit Indonesia. Pada 2019, Bangka Belitung mencatatkan produksi minyak sawit sekitar 958.013 ton atau sekitar 2 persen dari total produksi minyak kelapa sawit Indonesia.

Mengingat potensi kelapa sawit yang zero waste, pemerintah Kepulauan Bangka Belitung mendorong pembangunan pabrik tandan kering kelapa sawit. Pembangunan pabrik ini bertujuan untuk mengolah limbah kelapa sawit menjadi briket serta mendukung ekspor cangkang sawit ke Jepang.

Baca Juga: Agen Percepatan SDGs, Sawit: Ini Komitmen!

Baca Juga: Tim Kampanye Positif Sawit Terbentuk, Gapki: Harus Kompak & Solid

Tidak hanya menjadi bukti bahwa kelapa sawit merupakan komoditas zero waste, tetapi pengolahan limbah ini juga dapat meningkatkan value added kelapa sawit untuk mempercepat perekonomian masyarakat di tengah Covid-19 yang masih mewabah.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menjelaskan bahwa pada Agustus 2020 ini, pihaknya telah mengekspor sebanyak 10.000 ton cangkang sawit bernilai Rp1,1 miliar dan pada November mendatang akan mengekspor 10.000 ton lagi limbah kelapa sawit tersebut.

Sementara pada 2021 mendatang, Kepulauan Bangka Belitung menargetkan akan mengekspor cangkang kelapa sawit berbentuk produk briket yang memiliki nilai tambah yang lebih besar.

Perlu diketahui bahwa cangkang sawit yang diimpor oleh Jepang dari Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit energi listrik.

Dengan adanya pabrik tandan kering sawit ini, volume dan nilai ekspor cangkang sawit diharapkan meningkat serta dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal di Kepulauan Bangka Belitung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: