Sesuai dengan perkembangan terkini, dampak COVID-19 terdalam dirasakan pada triwulan II 2020 dan akan meningkat pada triwulan berikutnya seiring dengan fase pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Ekonomi RI Melorot, Eh Airlangga Berkelit: Gak Lebih Parah dari..
Kepala Kantor BI Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan pada kasus COVID-19 perlambatan dirasakan di sektor eksternal maupun domestik. Untuk itu dibutuhkan upaya keras untuk menahan penurunan daya beli masyarakat melalui program jaring pengaman sosial melalui anggaran pemerintah.
"Dari sisi pengeluaran seluruh komponen melambat lebih dalam namun demikian konsumsi pemerintah masih tumbuh karena adanya program jaring pengaman sosial dan program pemulihan," katanya, Selasa (11/8/2020).
Sektor yang sangat berdampak yakni dari konsumsi Rumah Tangga, konsumsi pemerintah, PMTB, dan yang paling parah yakni ekspor dan impor, disini menujukkan angka yang merah.
"Sedangkan pertumbuhan kredit dan DPK pada bulan Juni lebih rendah dibandingkan TW I 2020 namun telah menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: