Sementara itu, ULN swasta pada akhir triwulan II-2020 tumbuh 8,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,7% (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan, sedangkan ULN lembaga keuangan tercatat kontraksi.
"Pada akhir triwulan II-2020, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan terakselerasi dari 7,0% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 11,4% (yoy), sedangkan ULN lembaga keuangan terkontraksi 1,7% (yoy), lebih rendah dari kontraksi 2,4% (yoy) pada triwulan sebelumnya," tukasnya.
Adapun beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,3% dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin (LGA); sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan.
Meski meningkat, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan II-2020 sebesar 37,3%, meningkat dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 34,5%.
"Meskipun meningkat, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,0% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ucap Onny.
Kemudian peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: