Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awalnya Cuma Situs Berbagi Musik, Kini Pasar Spotify Rp400 T

Awalnya Cuma Situs Berbagi Musik, Kini Pasar Spotify Rp400 T Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Stafaband, 4shared, dan mp3gratis merupakan beberapa nama dari segudang situs yang pernah menjadi andalan pengguna internet untuk mengunduh musik. Namun tahukah Anda kalau situs-situs itu mendistribusikan lagu tanpa lisensi?

Dari masalah itu, platform musik seperti Spotify lahir; mencoba menarik minat jutaan pengunduh musik ilegal agar menjadi basis pelanggannya. Spotify sendiri menawarkan dua tipe layanan: gratis dan premium.

Pada kesempatan ini, Warta Ekonomi akan mengupas tuntas perjalanan bisnis Spotify; layanan streaming musik yang kini menguasai 36% pasar streaming global.

Baca Juga: Film-film Indonesia Siap Diproduksi Netflix? Cek Faktanya

Baca Juga: Duh, Jajaran Trump Makin Persulit Huawei Biar Tak Bisa Beli ....

2006-2008

Spotify berdiri pada 2006 di Swedia berkat Daniel Ek dan Martin Lorentzon. Saat itu, keduanya ingin memberantas pembajakan musik digital yang makin meningkat pada awal 2000-an. Awalnya, Ek dan Lorentzon bereksperimen dengan berbagi file musik mp3 di penyimpangan komputer mereka ke internet.

Awalnya, dua pengusaha itu sulit menarik investor; menganggap kalau pendapatan di Spotify jauh lebih sedikit daripada layanan berbayar lain seperti iTunes. Namun, Ek dan Lorentzon tetap merintis platform itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: