Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Al-Qaeda Masuki Utara, Militer Mali Lancarkan Kudeta

Al-Qaeda Masuki Utara, Militer Mali Lancarkan Kudeta Kredit Foto: Somali Jacel

Jam 16:40 (23.40 WIB) :

Di (ibu kota Mali) Bamako, rakyat Mali membanjiri alun-alun di sekitar Monumen Kemerdekaan, tempat protes massa berlangsung sejak Juni. Mereka menuntut Presiden Keita mundur, karena dugaan korupsi dan kondisi keamanan yang memburuk.

"Apakah dia ditangkap atau tidak, yang pasti, akhir hidupnya sudah dekat. Tuhan mengabulkan doa kami. IBK (Presiden Ibrahim Boubacar Keita) sudah selesai," kata Haidara Assetou Cisse, seorang guru, kepada kantor berita Reuters.

"Kami keluar hari ini untuk menyerukan pengunduran diri total Ibrahim Boubacar Keita. Karena kami mendengar ada tembakan oleh militer dan kami keluar untuk membantu tentara kami menyingkirkan IBK," kata pendukung kelompok oposisi, Aboubacar Ibrahim Maiga.

Menurut seorang saksi mata kepada kantor berita Reuters, para pengunjuk rasa juga menyerang kantor menteri kehakiman dan melakukan pembakaran.

Jam 16:07 (23.07 WIB) :

Perdana Menteri Mali, Cisse, meminta tentara yang memberontak membatalkan rencana mereka dan mendesak dilakukannya dialog untuk menyelesaikan krisis yang sedang terjadi.

Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan pemberontakan hanya "mencerminkan rasa frustrasi tertentu yang mungkin memiliki alasan yang sah. Pemerintah Mali meminta semua pihak agar duduk bersama."

Jam 16:04 (23.04 WIB) :

"Prancis telah menyadari pemberontakan yang terjadi di Kati, Mali. Secara serius kami nyatakan, kami mengutuk keras peristiwa ini," kata Menteri Luar Negeri Prancis, Jean Yves Le Drian. Prancis pun mendesak tentara agar segera kembali ke barak.

Jam 15:50 (22.50 WIB) :

Blok Afrika Barat ECOWAS meminta pihak militer " segera kembali ke barak”. "Pemberontakan ini terjadi ketika ECOWAS telah berinisiatif melakukan upaya mediasi dengan semua pihak di Mali," kata pernyataan resmi ECOWAS.

Jam  15:30 (23.30 WIB) :

Suara tembakan terdengar di pangkalan militer dekat Ibu Kota Mali, Bamako. Pihak Kedutaan Besar Norwegia kemudian mengungkap kemungkinan terjadinya pemberontakan militer. Militer menembakkan senjatanya ke udara di pangkalan militer di Kati, sebuah kota sekitar 15 km dari Bamako.

Saksi mata mengatakan kepada kantor berita The Associated Press, tank lapis baja dan kendaraan militer terlihat di jalanan Kota Kati.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: