Ia pun menyayangkan dalam penanganan kesehatan Covid-19 pemerintah hanya menunggu vaksin ditemukan. “Jadi, sebelum vaksin datang kita tidak tahu apa yang dilakukan pemerintah, tidak ada strategi. Tidak pernah kita bicara strategi penanganan virus, hanya menunggu vaksin saja. Dan vaksin ini belum tentu mujarab,” imbuhnya.
Tambah dia, langkah pemerintah kalah cepat dari penularan Covid-19. Bahkan, sejumlah tes Covid-19 baik Rapid Test maupun PCR secara masal masih sangat sedikit jika dibandingkan negara lain.
“Coba lihat sekarang Singapura dan Malaysia kasusnya sudah sangat rendah, dia melakukan testing terus. India yang penduduknya miliaran, per hari testing itu 1 juta. Kita 20.000 juga hampir nggak pernah,” ungkapnya.
Sambung dia, padahal, penanganan virus pandemi tersebut menjasi sangat krusial. Menurut dia, jika hanya fokus pada perekonomian saja, pemulihannya akan semakin lama.
“Nah. itu yang disebut second wave atau double punch oleh OECD yang membuat pertumbuhan ekonomi kita akan minus 3,8 persen tahun ini,” tukas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil