Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Kasih Warning: Jangan Takut-Takuti Rakyat Soal Resesi

Luhut Kasih Warning: Jangan Takut-Takuti Rakyat Soal Resesi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan sebuah negara disebut masuk ke zona resesi apabila pertumbuhan ekonominya semakin turun dalam dua kuartal berturut-turut. Tapi, jika ada perbaikan dari angka sebelumnya maka negara secara teknis tak masuk resesi.

"Hari ini kita tidak persoalkan itu resesi atau bukan resesi. Yang paling penting, kita jaga kehidupan masyarakat dengan social safety net dan kemudian kita menjaga agar pertumbuhan tetap terlihat," ujarnya.

Baca Juga: RI Terancam Resesi, Jokowi Yakinkan Rakyatnya: Kita Masih Punya..

Airlangga mengaku pemerintah terus berupaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada kuartal III. Dampak dari Covid19, bukan cuma Indonesia yang mengalami kemerosotan ekonomi.

"Dari segi ekonomi, kita lihat 215 negara memasuki pertumbuhan yang negatif, bukan hanya Indonesia," katanya.

Di kawasan ASEAN, Airlangga melihat Malaysia mencatatkan pertumbuhan minus 17 persen di kuartal II-2020; Filipina minus 16,5 persen; Singapura minus 12,6 persen; dan Thailand minus 12,2 persen. Sementara, negara lain seperti Inggris mencatat kontraksi yang lebih dalam yaitu minus 21,7 persen.

Begitu pula Prancis yang minus 19 persen dan Amerika Serikat yang minus 19,5 persen. Adapun Indonesia pada kuartal II-2020 tumbuh negatif 5,3 persen.

Untuk itu, Airlangga bakal menjaga ketat koordinasi gas dan rem sesuai arahan Presiden Jokowi. Gas dilakukan pada pemulihan sisi ekonomi dan sosial masyarakat. Sementara, rem yang dimaksud berkaitan dengan mengendalikan kesehatan masyarakat.

"Ditambahkan safety belt di sektor keuangan," ucapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: