Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas! Penggundulan Hutan Picu Munculnya 6 Epidemi Baru

Awas! Penggundulan Hutan Picu Munculnya 6 Epidemi Baru Kredit Foto: Warta Ekonomi

Spillover Penyakit

Hal ini dapat mengakibatkan sebuah peristiwa yang dinamakan spillover, dimana patogen dari hewan-hewan menginfeksi populasi manusia dalam wilayah tertentu. Apalagi, jika suatu virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan penularan terjadi dengan cepat. Transmisi seperti ini dapat memicu munculnya penyakit baru.

Contoh penyakit yang terjadi karena peristiwa ini adalah virus HIV, yang penularannya dimulai sejak abad ke-20 dari simpanse dan gorila – yang mana hewan-hewan tersebut pada saat itu seringkali dibunuh untuk diperjualbelikan dagingnya di Afrika Barat – sejak saat itu telah menyebabkan menyebarnya virus HIV yang membunuh lebih dari 10 juta orang.

Contoh lainnya juga demam Ebola, yang berasal dari kelelawar yang menularkan virusnya pada primata dan manusia; flu babi yang sempat geger pada tahun 2009 serta Covid-19 pada saat ini, yang penularannya juga disebabkan oleh kelelawar.

“Ketika para pekerja datang ke sebuah hutan untuk menebang pohon-pohonnya, mereka tidak membawa bekal makanan,” papar Andy Dobson, seorang profesor ekologi dan biologi evolusi di Princeton University.

“Mereka hanya perlu memakan hewan-hewan yang ada disana, yang mana itulah yang menyebabkan terjadinya infeksi selama ini,” ia menambahkan.

“Saya memiliki sebuah foto seorang lelaki yang menyembelih seekor babi liar di dalam hutan di Ekuador. Dia adalah seorang penebang liar. Ia serta rekan-rekannya membutuhkan makanan sehingga mereka membunuh babi itu. Di saat yang bersamaan, mereka juga terkena darah dari babi liar itu. Oleh karena itu, kegiatan kotor dan mengerikan itu dapat memicu penyebaran-penyebaran penyakit seperti ini,” tutur Pimm.

“Namun, tak semua penyakit ini disebabkan oleh peristiwa spillover dalam skala besar,” ujar David Redding, seorang ahli hewan di University College London.

“Di tempat-tempat seperti banyaknya pohon yang ditebang, terdapat luasnya ladang, yang dibuat di sekitar lahan pertanian, dan dihiasi oleh hutan tua," ujarnya.

“Ini dapat meningkatkan hubungan antara alam liar dengan alam yang sudah dipelihara. Hewan-hewan seperti kelelawar, hewan pengerat, dan hama-hama lainnya yang membawa virus-virus baru justru datang dari hutan-hutan dan menginfeksi binatang-binatang ternak – yang mana nantinya akan menularkan infeksi tersebut pada manusia,” tuturnya.

Sebuah contoh dari jenis penularan ini yaitu penyebaran demam Lassa, yang mana ditemukan pertama kali di Nigeria pada tahun 1969 yang sekarang menyebabkan ribuan kematian per tahunnya.

Virus ini berasal dari hewan pengerat dengan nama ilmiah Mastomys natalensis, yang penyebarannya terjadi di padang savana Afrika serta hutan-hutan di sana. Namun, sekarang semakin menyebar ke rumah-rumah serta peternakan, menularkan virus ini ke manusia.

“Poin pentingnya ialah, virus-virus yang ada saat ini jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mamalia,” kata Dobson.

“Jumlahnya sangat banyak serta kemunculan patogen-patogen baru ini juga tidak dapat dibendung,” ia menambahkan.

Dulu, kebanyakan penularan penyakit baru hanya berada di tempat-tempat tertentu saja. Namun, seiring dengan murahnya biaya penerbangan mengakibatkan sejumlah penyakit menyebar ke penjuru dunia sebelum para ahli menyadarinya.

“Penularan penyakit baru yang terus berlanjut ini juga merupakan elemen penting lainnya dalam sebuah peristiwa pandemi,” tutur Profesor james Wood, seorang kepala kedokteran hewan di Cambridge University.

“Coba bayangkan peristiwa pandemi flu babi, virus tersebut menyebar ke seluruh dunia sebelum kita menyadarinya. Konektivitas global telah ada – dan terus berlanjut dalam penyebaran virus Covid-19 ke seluruh penjuru Bumi,” tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: