Tentara Israel Tertangkap Kamera Tindih Leher Warga Palestina
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan, seorang tentara Israel menindih leher seorang pengunjuk rasa Palestina lansia dengan lututnya, saat dia ditangkap pada demonstrasi di Tepi Barat.
Rekaman yang beredar pada Selasa (1/9/2020) waktu setempat itu menunjukkan, seorang tentara Israel mendorong Khairi Hannoun, seorang pengunjuk rasa Palestina berusia 65 tahun ke tanah. Sementara pasukan lainnya menodongkan senapan sambil meneriaki sekelompok wartawan foto untuk mundur. Satu proyektil ditembakkan, meski tidak jelas apakah itu gas air mata atau bukan.
Baca Juga: Israel Kerahkan Tank-Tank Tempur ke Jalur Gaza
Prajurit itu kemudian bergumul dengan Hannoun ke tanah, menindih leher bagian belakang Hannoun dengan lutut lalu memborgolnya. Hannoun mengatakan, seperti dikutip kantor berita Al Jazeera, dia bersama puluhan demonstran di Desa Shufa dekat Kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki Israel memprotes rencana negara Yahudi itu menyita sekitar 800.000 kilometer persegi lahan untuk pembangunan sebuah taman industri.
Video itu menunjukkan, Hannoun mendorong seorang tentara Israel setelah dia merebut bendera Palestina dari demonstran lain, hingga memicu keributan.
"Tentara Israel memukul saya dengan keras. Salah satu dari mereka menindihkan lututnya ke leher saya selama beberapa menit. Saya hanya diam, menghindari lebih banyak tekanan ke leher saya, tapi orang-orang akhirnya berhasil menarik saya," katanya kepada kantor berita Amerika Serikat (AS) The Associated Press (AP).
Terkait hal ini, pihak keamanan Palestina menyatakan, puluhan pengunjuk rasa juga terkena serangan gas air mata pasukan Israel. Demonstrasi ini dilakukan warga Palestina untuk menentang pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Warga Palestina dan kelompok hak asasi Israel menilai, pasukan keamanan Israel selama ini menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk membubarkan aksi protes warga Palestina.
Kejadian yang dialami Khairi Hannoun ini juga mendapat sorotan tajam banyak pihak, di tengah kerusuhan rasial di Amerika Serikat baru-baru ini. Termasuk tewasnya warga kulit hitam Amerika Serikat George Floyd, setelah polisi AS menindih lehernya dengan lutut.
Namun militer Israel menanggapi, aksi itu dilakukan setelah Hannoun melawan upaya penahanan. Warga Palestina itu kemudian diberi perawatan medis di tempat kejadian, hingga akhirnya dibebaskan.
"Video di media sosial banyak (yang sengaja) diedit dan tidak mencerminkan kerusuhan kekerasan terhadap pasukan [Israel] yang terjadi sebelum penangkapan. Para pengunjuk rasa (sebelumnya) melempari batu dan menyerang tentara (Israel). Tapi kejadian ini tetap akan dilakukan pemeriksaan," kata pernyataan militer Israel.
This is the world's most moral army violently arresting a peaceful Palestinian protestor today in the West Bank. #FreePalestine pic.twitter.com/tu372ASHLv
— Alexandra Halaby (@iskandrah) September 1, 2020
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: