Sama seperti bursa saham, bursa komoditas juga tak lepas dari fluktuasi harga yang terjadi karena berbagai faktor penyebabnya. Harga juga ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar komoditas. Adapun permintaan tersebut dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi, peningkatan permintaan dan tujuan substitusi baru.
Pergerakan bursa komoditas juga sulit diprediksi. Diperlukan analisa lebih lanjut untuk mengetahui perkembangan harga yang terjadi untuk setiap transaksi. Sementara itu, biasanya penawaran terjadi karena adanya peningkatan kapasitas produksi, musim, perubahan cuaca, kebijakan pemerintah, bencana alam atau kondisi perang.
Di Indonesia, bursa komoditas yang mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) adalah Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX).
Sama seperti bursa efek, bursa komoditas juga tersebar di hampir seluruh dunia, serta diperdagangkan lebih dari triliunan dolar setiap harinya.
Adapun jenis komoditas bisanya berupa produk energi seperti minyak, bahan bakar, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, dan perak.
Namun, seiring dengan perkembangan dunia, valuta asing, instrumen keuangan dan indeks serta produk-produk teknologi informasi seperti bandwidth ponsel juga mulai dikategorikan sebagai komoditas. Komoditas tersebut dibeli atau dijual pula kontrak berjangka yang menggunakan komoditas sebagai aset acuannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami