Sementara untuk sumber kesua SBN diperoleh dari valas yang totalnya Rp1.245,13 triliun, dengan rincian SUN Rp 985,77 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara Rp259,36 triliun. Komposisi besaran utang negara ini, menurut Yustinus masih dalam takaran aman. Karena rasio utang terhadap Produk Domestik Brutonya (Debt to GDP) sebesar 33,63 persen.
"Demi transparansi dan akuntabilitas, silakan cek perkembangan utang Indonesia. Memang jumlah utang naik, kan sudah jelas karena defisit fiskal naik untuk membiayai pandemi. Rasionya otomatis naik, tapi semua masih terjaga di level aman," tuturnya.
"Lalu bagaimana dengan perbandingan? Silahkan saja bandingkan dengan negara manapun, asal parameternya sesuai untuk membandingkan. Bagaimana ukuran ekonomi negara tersebut, rating utang, suku bunga bank, tingkat inflasi dan lain-lain. Bagus jika didiskusikan lebih dalam ya Om @msaid_didu," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil