Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Sri Mulyani Turun Tangan, Serang Kicauan Said Didu

Anak Buah Sri Mulyani Turun Tangan, Serang Kicauan Said Didu Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo bikin kultwit panjang. Dia membantah tudingan mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu, yang menyebut ada mafia utang yang menjebak Indonesia.

"Selamat pagi. Saya akan bahas pernyataan Om @msaid_didu ini. Menurut saya ini tidak fair dan cenderung fitnah, karena menuduh ada mafia utang dan bilang bunga utang makin tinggi. Ditambahi: lebih tinggi dibanding bunga utang negara lain. Hebatnya: tanpa data dan fakta!" kicau @prastow, Kamis (3/9/2020).

Sebelumnya, dalam cuitan melalui akun @msaid_didu, Said Didu memang menyebut ada mafia utang yang menjebak Indonesia.

Baca Juga: Isunya Hubungan KSSK Retak, Cuma Sri Mulyani yang Merasa Kompak?

Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Orang Selevel Sri Mulyani Pasrah!?

"Perlu diwaspadai adanya mafia utang yang menjebak NKRI. Karena selain jumlah yang makin besar, juga bunga makin tinggi - bunga jauh lebih tinggi dari bunga utang negara lain," kicau Said Didu.

Melalui serangkaian kultwitnya, Prastowo menjelaskan dan meluruskan tudingan tersebut. Dia pun melampirkan grafik suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun. Dari grafik tersebut, tren suku bunga SBN 10 tahun Indonesia cenderung turun.

"Dibanding peer countries, kita lebih rendah dari Afrika Selatan dan Brazil," cuit Prastowo lagi.

Kemudian, seiring dengan yield Indonesia yang turun, Prastowo mengatakan, kepemilikan asing juga turun dan aliran modal masuk mulai naik. "Ada kepercayaan pasar dan pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yg hati-hati dan terukur. Betul kan Om @msaid_didu?" tanya dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: