Konglomerat pemilik perusahaan petrokimia, yakni Prajogo Pangestu, angkat kaki dari posisinya sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia. Lengsernya Prajogo Pangestu ke posisi keempat digantikan oleh Sri Prakash Lohia yang juga mempunyai ladang uang di bisnis petrokimia.
Dilansir dari Forbes Real Time Billionaires, Prajogo Pangestu mengantongi kekayaan bersih sebesar US$4,8 juta atau setara dengan Rp70,08 triliun per hari ini, Jumat, 4 September 2020. Angka tersebut menyusut tajam jika dibandingkan dengan kekayaannya pada akhir Juli 2020 lalu yang melebihi angka US$6 miliar.
Baca Juga: Karena Nila Setitik, Rupiah Anjlok di Hadapan Mata Uang Semuanya
Menyusutnya jumlah kekayaan Prajogo Pangestu tidak terlepas dari nasib saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Dilansir dari RTI, Prajogo Pangestu merupakan pemegang saham mayoritas dalam BRPT. Sampai dengan 31 Juli 2020, ia menguasai 72,15% atau lebih dari 67,38 miliar saham BRPT.
Sayangnya, kinerja saham BRPT belakangan ini anjlok sehingga berpengaruh pada koreksi harga saham emiten tersebut. Sampai dengan penutupan pasar sesi I siang ini, saham BRPT ditutup merah -4,27% ke level Rp785 per saham. Dalam sepekan ini, saham BRPT sudah melemah tiga hari berturut-turut dengan akumulasi koreksi sebesar -11,80%.
Baca Juga: Emiten Prajogo Pangestu 'Gali Lubang' Dalam-Dalam ke Bangkok Bank
Jika ditarik lebih jauh lagi, saham BRPT anjlok hingga -41,85% dalam tiga bulan terakhir atau setara dengan -48,01% secara year to date.
Sebagai tambahan, duo Hartono masih memimpin di posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia. Per hari ini, Robert Budi Hartono mengantongi kekayaan bersih sebesar US$18,5 miliar dan diikuti Michael Hartono dengan kekayaan bersih sebesar US$17,8 miliar. Pada posisi ketiga, Sri Pakash Lohia tercatat mengantongi kekayaan bersih sebesar US$5,2 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih