Kisah Perusahaan Raksasa: Ping An, Asuransi Kebanggaan China
Sementara di waktu yang sama dewan direksi Ping An pun dibentuk. Posisi pimpinan utama dijabat oleh Presiden ICBC Shenzen, Liu Jianting, untuk jabatan wakil ketua perusahaan diisi oleh Gu Liji, sementara Ma Mingzhe dan He Peiquan masing-masing ditunjuk sebagai manajer umum dan wakil manajer umum.
Ma, seorang yang rajin membaca buku klasik China dan Barat, kemudian menanamkan nilai-nilai filosofi Confusius, filsuf yang hidup pada abad ke-6 sebelum masehi. Alhasil, dia juga merangkul model bisnis Barat ketika China berada di masa-masa awal perpindahan ekonomi.
Ma juga sebelumnya bekerja sebagai asisten manajer di kantor jaminan sosial, Merchants Group, di Shekou, Shenzhen. Dengan keahliannya, Ma membujuk eksekutif senior, Yuan Geng, untuk membantunya mendirikan bisnis asuransi, yang kini dikenal sebagai Ping An. Perusahaannya ini diklaim sebagai asuransi jiwa pertama di China yang meniru model-model Barat.
Pada 1990, manajer umum Ping An, Ma, mengunjungi Amerika Serikat untuk keperluan studi selama tiga bulan. Lewat kunjungan ini, perusahaan sudah menjalin ikatan dengan pasar asuransi AS, sehingga menciptakan perkembangan baru bisnis asuransi di luar China.
Sementara itu setahun kemudian, tragedi menimpa Ping An. Kapal Tuoai milik raksasa asuransi asal China itu bertabrakan dengan kapal penangkap ikan Jepang di perairan Kanada. Insiden itu menyebabkan Ping An membayar biaya pertanggungjawaban sebesar 16,2 juta dolar AS. Ini adalah klaim terbesar yang pernah dialami perusahaan sejak berdiri.
Ma dan jajaran direksi secara resmi mengganti nama perusahaan. Perubahan terjadi pada 4 Juni 1992 menghasilkan nama baru perusahaan yaitu Ping An Insurance Company of China, menjadi perusahaan asuransi nasional.
Sejak pertengahan 1990-an Ping An telah melakukan diversifikasi ke layanan keuangan dari bisnis inti asuransi dan mulai mengambil investasi dari perusahaan luar negeri.
Ping An membawa Morgan Stanley dan Goldman Sachs sebagai pemegang sahamnya, pada 1994. Dengan begitu, Ping An menjadi lembaga keuangan pertama di China yang memiliki investor asing.
Pada tahun 2002 HSBC mengambil saham ekuitas yang besar di Ping An. Sejak 24 Juni 2004 Ping An telah terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Dan pada Maret 2007, perusahaan terdaftar di Bursa Efek Shanghai.
Ma dan keluarganya mengumumkan bakal menyumbangkan dana sebesar 100 juta yuan China untuk membentuk dana khusus amal bernama Ming Yuan Charity Fund, pada 2007. Dengan sumbangan pertama senilai 20 juta yuan China, Ma berencana siap melakukan investasi berikutnya sepanjang lima tahun ke depan.
Pada awal 2008, Ping An setuju untuk mengambil 50% saham di Fortis Investments, anak perusahaan Fortis, yang telah mengambil alih ABN AMRO Asset Management sebagai akibat dari perpecahan ABN AMRO pada akhir 2007, tetapi kesepakatan dibatalkan pada Oktober 2008.
Pada bulan Juni 2009, Ping An menjadi investor strategis di Shenzhen Development Bank (sekarang bagian dari Ping An Bank).
Sejak 2015, atas inisiatif laboratorium kecerdasan buatan (artificial intelligence) Ping An Technology telah menghasilkan lusinan proyek, salah satunya teknologi pengenalan wajah. Teknologi ini telah digunakan sejumlah produknya meliputi persetujuan kredit, registrasi akun internet, perbandingan batch kartu kredit, verifikasi identitas bisnis perbankan, login akun, asuransi dan penjaminan emisi.
Selama dekade terakhir, perusahaan ini berkembang dan merambah dunia daring. Ping An di posisi ini melayani pemberian pinjaman peer-to-peer terbesar di daratan China. Raksasa pinjaman online Lufax dengan nilai perusahaan 18,5 miliar dolar AS pada Januari 2015 merencanakan penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong.
Tawaran itu disambut baik Ping An. Perusahaan mulai menjual sahamnya di Hong Kong dengan harga 56,2 dolar Hong Kong per saham. Nilai ini merupakan penawaran tertinggi terhadap saham perusahaan.
Pada 2016, Ping An berinvestasi lebih banyak di luar negeri. Pada Januari 2017, Wakil Kepala Cai Lifeng mengundurkan diri karena alasan pribadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: