Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Gaduh Lagi, Fachrul Razi Kok Kambuhan Sih

Bikin Gaduh Lagi, Fachrul Razi Kok Kambuhan Sih Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Pernyataan Menag yang menyinggung hafiz Alquran, disebutnya, memojokkan umat Islam. Masalahnya, kata Muhyiddin, ini bukan pertama kalinya Fachrul menyudutkan Islam dengan pernyataan-pernyataannya tentang radikalisme.

 

Fachrul pernah melakukannya saat melempar wacana larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah yang dilontarkannya beberapa waktu lalu. "Sejak jadi Menag, yang dijadikan kambinghitam adalah umat Islam," sesalnya.

MUI pun meminta Menag menarik semua tuduhan yang menyakiti dan mencederai perasaan umat Islam itu. Muhyiddin mengingatkan, umat Islam punya andil besar dalam memerdekakan negara dan mengisinta.

 

Terpisah, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili juga menilai, pernyataan Menag itu tidak tepat. "Jangan menggeneralisasi gejala munculnya radikalisme hanya pada suatu gejala tertentu," ujarnya, kemarin.

Menag diminta mempelajari berbagai kajian dan studi tentang bagaimana paham radikalisme itu menyebar. Pembelajaran itu dianggap penting. Sebab, jika Menag keliru mendeteksi suatu gejala pemahaman radikalisme pada masyarakat, maka kebijakan yang dibuat pun akan keliru.

Ketua PBNU, Marsudi Syuhud juga tak sepakat dengan pernyataan Fachrul. Menurutnya, paham radikal bisa masuk lewat pintu mana saja. Bisa dari internet, buku-buku, atau pertemanan. "Dari yang tadinya belum begitu paham, temannya kaya gitu, lama-lama kebawa," ujar Marsudi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: