Mumtaz juga membantah kalau disebut PAN Reformasi terdiri dari seperempat pengurus PAN dan DPR tingkat I maupun II. Kalau klaim itu benar, Mumtaz bakal kasih reward. Hadiahnya, berupa berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta utara, ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur jika PAN Reformasi berdiri.
"Kalau memang PAN halusinasi ini sampai benar terbentuk dan diisi sekitar 1.500-an kader PAN maka saya sebagai Ketua POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya," selorohnya.
Baca Juga: Mbah Amien Minta Jokowi Segera Berhenti sebagai 'Kacung' Megawati
Pernyataan Mumtaz keluar sebagai pembelaan terhadap Ketum PAN, Zulhas. Dia menepis anggapan soal rencana berdirinya PAN Reformasi sebagai kado pahit ulang tahun ke-58 Sang Mertua. "Kado pahit? Justru kado yang nasgitel, panas legi dan kenthel," kata Mumtaz.
Kritikan Mumtaz dijawab Agung Mozin. Kata dia, anak Amien itu lagi panik yang berlebihan. "Mumtaz memberikan komentar terkait rencana kami ini maka terlihatlah ketidakdewasaan beliau terhadap bagaimana menanggapi perbedaan tersebut," cetus Agung.
Perbedaan sifat Amien dan Mumtaz sempat dibuka oleh Hanum Rais. Menurut Hanum, sosok Mumtaz bukan sepenuhnya menggambarkan sosok ayahnya. "Mumtaz Rais dan Amien Rais adalah individu yang berbeda meski kiranya Allah menakdirkan kami adalah satu kesatuan keluarga," tulis Hanum di laman instagram pribadinya @hanumrais.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menilai pernyataan Mumtaz adalah hal yang wajar. Namun, menurut Ujang, Mumtaz masih minim pengalaman politik dibanding ayahnya. Artinya, kemungkinan Amien mendirikan PAN Reformasi akan terealisasi.
"Perjuangan Amien untuk mendirikan partai itu keharusan sebagai alat perjuangan politik," sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo