Inflasi 2020 diprakirakan akan lebih rendah dari tahun 2019 dan berpotensi berada di bawah sasaran inflasi nasional yaitu 3 1% ( yoy ) seiring dengan daya beli masyarakat yang terbatas akibat Pandemi COVID-19.
Namun demikian, Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan terdapat beberapa risiko yang dapat menimbulkan shock temporer seperti keterlambatan impor luar negeri, kenaikan harga emas, hambatan distribusi domestik, dan penimbunan/belanja berlebihan oleh konsumen.
"Ada beberapa faktor pendorong inflasi di tahun 2020 yakni yang pertama peningkatan harga komoditas impor seiring dengan terhambatnya pasokan karena pandemi sehingga mempengaruhi aktivitas produksi negara penghasil," katanya, Selasa (8/9/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: