Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cita-Cita dan Mimpi KSDI, Dari Internet Hingga Satelit Desa

Cita-Cita dan Mimpi KSDI, Dari Internet Hingga Satelit Desa Kredit Foto: KSDI

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas KSDI, Budiman Sudjatmiko yang hadir lewat video conference juga menyampaikan bahwa filosofi nama KSDI yang merupakan singkatan dari empat kata yang menurutnya adalah penggabungan hal-hal baik dan hal-hal hebat.  

“Koperasi yang merupakan soko guru perekonomian Indonesia dengan semangat kegotong-royongan, satelit (komunikasi) merupakan benda hebat yang ada di di langit, teknologi canggih  menjadi sarana yang mampu menghubungkan dan menyatukan wilayah nusantara, yang bisa dimaknai pula sebagai transponder gagasan ide yang berbasis teknologi. 

"Hal hebat lain yakni desa yang berada di bumi yang di dalamnya terdapat kebudayaan, kegotongroyongan, sumber daya alam dan sumber daya manusia,” kata politikus PDI Perjuangan dan juga founder Innovator 4.0 Indonesia itu. 

Ada cita-cita mulia yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang 70 persen menempati desa. 

“Jadi, KSDI adalah organisasi yang menopang dan menyambungkan bumi dan langit atas nama Indonesia untuk kemanusiaan,” kata Budiman. 

Mengomentari sejumlah program KSDI ini, Teguh Adi Prabowo, salah satu peserta orientasi dari Maluku, menyatakan bahwa program itu merupakan proyek mercusuar.  

Secara sepintas, hal itu kurang masuk akal. Ia mencontohkan soal ancangan KSDI yang hendak meluncurkan satelit sendiri pada tahun 2022. 

“Wong negara butuh 3-4 tahun ini koperasi kok cuma 2 tahun nggak logis," ucap Teguh.  

Meski demikian, Teguh tertarik bergabung sebagai anggota. Ketertarikannya itu salah satunya karena profil pengurusnya. Ia mengaku mengenal dan tahu track record  beberapa pengurus KSDI. Budiman Sudjatmiko salah satunya yang dikenalnya sebagai tokoh pergerakan melawan Orde Baru, yang juga pernah menjadi legislator yang kemudian berkecimpung di Inovator 4.0 Indonesia.   

"Selain itu adanya semangat gotong royong yang menjadi landasan koperasi. Ada bukti dengan kegotongroyongan  sesuatu yang dianggap mustahil bisa terwujud," tutup Teguh.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: