Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet Cetak Buku Terbarunya JURUS 4 PILAR Lewat Balai Pustaka

Bamsoet Cetak Buku Terbarunya JURUS 4 PILAR Lewat Balai Pustaka Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR Bambang Soesatyo memercayakan penerbitan buku terbarunya yang berjudul JURUS 4 PILAR, Merangkul Milenial, Menjaga Suhu Politik kepada Penerbit Balai Pustaka. Buku yang akan diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tersebut merupakan buku ke-16 yang ditulisnya selama menjadi anggota DPR RI dan akan diterbitkan pada 10 September mendatang, bertepatan dengan hari ulang tahunnya.

Mantan Ketua DPR RI ini juga mendorong Balai Pustaka, sebagai percetakan dan penerbit negara, dikembangkan menjadi terminal akhir dalam menjaga kualitas buku-buku pelajaran yang akan diedarkan di berbagai sekolah. Dengan begitu, bisa meminimalisasi terjadinya kesalahan materi, seperti radikalisme hingga materi dewasa yang pernah masuk dalam materi pelajaran sekolah, sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bamsoet: Butuh SDM Unggul Berhati RI & Berideologi Pancasila

"Sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan, Balai Pustaka layak diberikan tanggung jawab untuk turut menjadi penyaring/filter materi pembelajaran di sekolah agar tak menyimpang dari kaidah kebangsaan. Sangat tepat jika buku-buku sekolah dicetak oleh Balai Pustaka. Atau, kalaupun ingin dicetak perusahaan swasta, mereka tetap harus bekerja sama dengan Balai Pustaka," ujar Bamsoet usai menerima jajaran direksi Balai Pustaka di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Senin (7/9/2020).

Jajaran Direksi Balai Pustaka yang hadir antara lain Direktur Utama Achmad Fachrodji, General Manager Content Development Basuni, dan Corporate Secretary Subiyanto.

Ketua DPR RI ke-20 ini menambahkan, dengan keterlibatan Balai Pustaka, percetakan dan penerbit tak hanya sekadar mencetak dan menerbitkan buku saja, tetapi juga turut bertanggung jawab terhadap isi materi pembelajaran. Jika ada oknum yang memasukkan hal negatif dalam materi pembelajaran, bisa dicegah oleh percetakan dan penerbit sebagai benteng terakhir sebelum buku tersebut beredar ke para peserta didik.

"Balai Pustaka punya pengalaman panjang dalam menyajikan buku bermutu ke anak bangsa. Tingkat sensitivitas dan kejeliannya bisa jadi di atas rata-rata percetakan dan penerbit lainnya," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, kemungkinan besar mulai tahun depan materi pendidikan Pancasila akan kembali diajarkan kepada peserta didik dari mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Balai Pustaka sudah menyiapkan draf materi pembelajarannya, tinggal nanti dikomunikasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kembali hadirnya materi pendidikan Pancasila akan membuat para peserta didik tak lagi kehilangan arah kebangsaannya. Sekaligus, mencegah masuknya paham radikalisme dan ekstremisme ke dalam diri setiap anak bangsa. Makin derasnya globalisasi harus dibentengi dengan ideologi bangsa yang kuat. Salah satunya dengan menghadirkan materi pendidikan Pancasila di bangku sekolah," pungkas Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: