Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Sakit, Uji Coba Vaksin Oxford Dihentikan

Relawan Sakit, Uji Coba Vaksin Oxford Dihentikan Kredit Foto: Creative Commons

Apa kata para pengembang vaksin?

Semua situs uji coba internasional telah dihentikan selagi penyelidikan independen meninjau data keamanan sebelum pihak regulator memutuskan uji coba dapat dimulai kembali, sebagaimana dilaporkan editor BBC bidang medis, Ferus Walsh.

"Dalam uji coba skala besar, kasus penyakit akan terjadi secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan hati-hati," kata juru bicara Universitas Oxford.

Ini adalah kedua kalinya uji coba vaksin virus corona dari Universitas Oxford ditunda, menurut catatan koresponden kami. Peristiwa semacam itu rutin dalam uji coba skala besar, dan terjadi setiap kali relawan dirawat di rumah sakit lantaran penyebab penyakit mereka tidak segera diketahui.

Diperkirakan pengujian vaksin dapat dilanjutkan dalam hitungan hari.

Stat News, situs web kesehatan yang pertama kali mengungkap berita itu, mengatakan rincian reaksi tak diinginkan oleh peserta Inggris tidak segera diketahui. Namun media itu mengutip seorang sumber yang mengatakan relawan itu diperkirakan akan segera pulih.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan dia ingin vaksin tersedia di AS sebelum pemilihan umum pada 3 November. Namun, pernyataannya itu menimbulkan kekhawatiran bahwa unsur politik lebih diprioritaskan daripada keamanan ketika proses pengembangan vaksin dilakukan secara buru-buru.

Pada Selasa (8/9/2020), sembilan perusahaan pengembang vaksin Covid-19 berusaha meyakinkan publik dengan mengumumkan sebuah "ikrar bersejarah" untuk menjunjung tinggi standar ilmiah dan etika dalam pengembangan vaksin.

AstraZeneca adalah di antara sembilan perusahaan yang menandatangani ikrar untuk hanya mengajukan permohonan persetujuan peraturan setelah vaksin melalui tiga fase studi klinis.

Perusahaan-perusahaan raksasa Johnson & Johnson, BioNTech, GlaxoSmithKline, Pfizer, Merk, Moderna, Sanofi dan Novavax adalah para penandatangan lainnya.

Mereka berjanji untuk "selalu menjadikan keselamatan dan kesehatan para individu yang divaksinasi sebagai prioritas utama kami".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: