Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Charlie Hebdo Bikin Karikatur Nabi, Adakah Penyesalan?

Charlie Hebdo Bikin Karikatur Nabi, Adakah Penyesalan? Seseorang memegang tanda "Je Suis Charlie" (Saya Charlie) selama upacara di Place de la Republique untuk memberikan penghormatan kepada para korban penembakan tahun lalu di surat kabar satir Prancis Charlie Hebdo, di Paris, Prancis, | Kredit Foto: Reuters/Yoan Valat
Warta Ekonomi, Paris -

Direktur majalah satir Charlie Hebdo menegaskan, Rabu (9/9/2020) media asal Prancis itu tak menyesal telah mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad SAW. Kartun Charlie Hebdo telah memicu kemarahan umat Islam, dan membuat media itu diserang kelompok bersenjata pada Januari 2015.

"Saya tak ingin menjadi tergantung dari rasa kesewenang-wenangan fanatik," ujar Direktur Charlie Hebdo Laurent Sourisseau atau akrab dipanggil Riss, seperti dikutip France24.

Baca Juga: Charlie Hebdo Berulah Lagi, Ancaman Bagi Perdamaian?

"Tidak ada yang perlu disesalkan," katanya menambahkan.

Riss menjadi salah satu korban penembakan kelompok bersenjata pada 2015 silam. Ia mengalami luka di bagian bahu.

Menurutnya, apa yang ia sesali sekarang adalah melihat bagaimana sebagian kecil orang berjuang untuk mempertahankan kebebasan.

"Karena jika kita tak berjuang dengan kebebasan, kita akan menjadi budak dan kita mempromosikan ideologi mematikan."

Sebanyak 10 orang terbunuh saat serangan terjadi di kantor Charlie Hebdo, termasuk Jean Cabut atau juga dikenal sebagai Cabu, Wolinski, Stephane Carb yang merupakan kartunis ternama negara itu.

Sementara itu, persidangan para pelaku penyerangan Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi yang total menewaskan 17 orang kembali digelar bulan ini. Empat belas tersangka dihadirkan dalam persidangan di Paris.

Sourisseu menekankan bahwa kebebasan bukanlah sesuatu yang datang dari langit. "Kita besar tanpa membayangkan suatu hari kebebasan kita dipertanyakan."

Beberapa waktu lalu Charlie Hebdo mencetak ulang edisi kartun Nabi Muhammad yang memicu kecaman banyak negara Muslim, dari mulai Turki, Pakistan, hingga Iran.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: