Reaksi pun muncul atas keputusan itu, salah satunya dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia menilai pengumuman pemberlakuan kembali PSBB total oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berimbas pada pasar keuangan.
Menurutnya, kebijakan 'rem darurat' yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (9/9/2020) itu menyebabkan volatilitas pasar keuangan meningkat pada pagi ini.
Airlangga mengatakan, sebenarnya, kinerja pasar keuangan sebenarnya sudah menunjukkan arah positif sejak beberapa pekan terakhir dibandingkan April. Indeks saham sektoral mengalami penguatan pada sebagian besar sektor dengan variasi kenaikan hingga di atas 20 persen.
Tapi, kinerja tersebut berubah pada indeks saham Kamis (10/9/2020) pagi. "Hari ini, indeks masih ada ketidakpastian akibat daripada announcement Gubernur DKI tadi malam. Sehingga, pagi tadi, indeks sudah di bawah 5.000," tutur Airlangga dalam Webinar Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Kamis (10/9/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga menekankan, 'gas' dan 'rem' sebaiknya tidak dilakukan secara mendadak. Karena, menurutnya, langkah itu bisa berimbas pada kepercayaan dari publik dan investor.
"Ekonomi tidak semuanya tentang faktor fundamental, tapi juga sentimen keuangan, terutama di sektor capital market," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto